SRV6KI: Solusi UPS 6 kVA untuk Proteksi Total
Di era di mana gangguan listrik bisa datang kapan saja — dari padam mendadak hingga fluktuasi voltase — Anda butuh sebuah penjaga tenaga yang tidak hanya standby, tapi benar-benar siap menjaga. Bayangkan jika komputer atau server Anda tiba-tiba mati saat proses penting berlangsung… Risiko data hilang, transaksi terhenti, produktivitas macet. Nah, di sinilah SRV6KI masuk sebagai pahlawan.
Apa Itu SRV6KI?
Produk ini adalah UPS jenis on-line “double-conversion” dari APC dengan kapasitas 6 kVA / 6 kW (230 V) — artinya beban 6000 W dapat ditangani. Topologinya on-line sehingga listrik yang dipasok ke beban dikonversi AC→DC→AC secara terus-menerus, menghasilkan output gelombang sine murni dan bebas jeda transfer ketika berlaku gangguan listrik.
Fitur Unggulan dan Kenapa Penting
-
Output sine wave murni & faktor daya unity (VA = W)
Artinya beban yang Anda pakai tidak perlu “kompromi” karena karakter listriknya sesuai dengan kebutuhan modern. -
Efisiensi tinggi & mode ECO
Ketika kondisi listrik normal, UPS ini bisa berjalan dengan efisiensi yang lebih baik—mengurangi biaya operasional. -
Manajemen & konektivitas
Terdapat slot “SmartSlot”, USB, RS-232 yang memungkinkan monitoring jauh dan integrasi dengan sistem manajemen daya. -
Rentang input tegangan luas & kompatibilitas genset
Ideal untuk lokasi dengan kualitas listrik kurang stabil atau ada back-up genset.
Siapa yang Cocok Menggunakan SRV6KI?
-
Ruang server kecil hingga menengah, server rack dan appliance kritikal
-
Infrastruktur IT yang tidak boleh downtime, seperti fintech, data centre lokal, telekomunikasi
-
Lokasi dengan kualitas listrik tidak ideal (tegangan sering naik-turun) atau terdapat genset sebagai back-up
Jika Anda sedang mencari UPS yang handal, fleksibel, dan siap untuk kondisi listrik menantang, SRV6KI adalah pilihan yang layak dipertimbangkan. Dengan teknologi on-line double conversion, manajemen canggih, dan kapasitas yang mumpuni, ini bukan sekadar “pengaman listrik”, tapi investasi untuk kontinuitas bisnis Anda.
Kunjungi apc-ups.id sekarang untuk melihat stok, cek harga resmi, dan konsultasi kebutuhan tepat Anda. Jangan biarkan gangguan listrik menghentikan langkah bisnis Anda.
- Published in Berita
Fitur Cold Start pada UPS APC dan Kapan Diperlukan?
Bayangkan listrik padam total, dan Anda butuh menyalakan server hanya untuk memeriksa sistem atau melakukan backup penting. Biasanya UPS tidak akan menyala tanpa daya PLN. Tapi, kalau UPS Anda punya fitur Cold Start, semua itu bisa dilakukan.
Cold Start adalah fitur yang memungkinkan UPS menyala langsung dari baterai, tanpa perlu koneksi listrik utama (PLN). Fitur ini sering kali terlewat padahal sangat berguna dalam situasi darurat — misalnya saat pemadaman panjang, atau ketika Anda perlu memastikan perangkat tetap aktif sementara genset belum hidup.
Pada UPS APC, fitur ini sudah tersedia di hampir semua seri Smart-UPS dan Easy-UPS. Dengan menekan tombol daya tertentu, UPS akan mengaktifkan inverter internal dan menyalurkan daya dari baterai ke beban, walaupun suplai utama belum ada.
Manfaatnya jelas:
-
✅ Akses cepat ke sistem penting meski listrik belum menyala.
-
✅ Menguji kondisi UPS dan baterai tanpa harus terhubung ke jaringan listrik.
-
✅ Menjadi solusi sementara untuk perangkat vital seperti router, modem, atau server kecil.
Namun perlu diingat, mode ini menguras baterai lebih cepat, jadi sebaiknya hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak, bukan operasional rutin.
Dengan fitur Cold Start, UPS APC bukan hanya pelindung pasif dari gangguan listrik tapi juga penolong aktif di saat kritis. Kunjungi apc-ups.id untuk konsultasi dan pemesanan produk resmi APC yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Published in Berita
5 Kerugian Fatal Akibat Mati Listrik Mendadak pada Bisnis
Pemadaman listrik mendadak bukan hanya sekadar lampu mati. Bagi pemilik bisnis, gangguan listrik bisa memicu kerugian besar yang tak selalu terlihat di awal. Berikut lima dampak fatal yang sering terjadi—dan bagaimana perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) menjadi solusi yang seharusnya tidak diabaikan.
1. Kerusakan Hardware Permanen
Lonjakan dan padamnya listrik secara tiba-tiba dapat merusak komponen vital seperti motherboard, hard disk, dan power supply server. Sekali rusak, biaya penggantian hardware bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah, belum termasuk waktu yang terbuang.
2. Kehilangan dan Korupsi Data
File yang sedang dibuka atau transaksi database yang sedang diproses sangat rentan korup saat listrik mati mendadak. Data penting bisa hilang atau menjadi tidak konsisten—dampaknya bisa merugikan reputasi dan memakan waktu lama untuk pemulihan.
3. Downtime yang Merugikan
Bayangkan toko online yang down selama satu jam. Jika rata-rata omzet Rp5 juta per jam, artinya potensi pendapatan sebesar itu hilang begitu saja. Downtime tidak hanya mengurangi penjualan, tapi juga mengganggu operasional lain seperti layanan pelanggan.
4. Produktivitas Karyawan Turun
Saat server, jaringan, atau sistem POS mati, seluruh tim tidak bisa bekerja. Karyawan menunggu listrik kembali sambil menumpuk pekerjaan yang tertunda—akibatnya efisiensi dan ritme kerja terganggu.
5. Hilangnya Kepercayaan Pelanggan
Layanan yang sering terganggu membuat pelanggan ragu dan bisa beralih ke kompetitor yang lebih andal. Sekali kepercayaan hilang, membangunnya kembali jauh lebih mahal daripada mencegahnya sejak awal.
UPS berfungsi sebagai cadangan daya instan ketika listrik padam. Perangkat ini memberi waktu cukup untuk menyimpan data, mematikan server dengan aman, dan melindungi hardware dari lonjakan listrik. Dibandingkan biaya kerusakan dan downtime, investasi pada UPS jauh lebih kecil namun berdampak besar pada keberlangsungan bisnis. Jangan tunggu sampai kerugian menimpa.
Hubungi tim kami di jpower.id untuk konsultasi dan rekomendasi UPS yang sesuai kebutuhan bisnis Anda. Lindungi data, perangkat, dan reputasi perusahaan sebelum terlambat.
- Published in Berita
3 Kerugian Bila Tidak Menggunakan UPS
Perangkat elektronik merupakan inti dari infrastruktur IT, dan tidak sedikit yang masih mengandalkan arus listrik dari pembangkit tenaga listrik untuk operasionalnya. Namun tentunya kita mengetahui sendiri bahwa pasokan listrik seringkali tidak stabil bahkan bermasalah hingga terjadi mati listrik atau pemadaman. Mengetahui hal tersebut, tentu sangat disayangkan apabila kita tidak memiliki solusi untuk mencegahnya, seperti menggunakan perangkat UPS. Padahal, setidaknya ada 3 kerugian apabila tidak menggunakan perangkat yang satu ini.
Infrastruktur IT dibangun bukan hanya melalui dana yang besar tetapi juga proses yang panjang. Tentu dengan adanya infrastruktur IT yang mumpuni, dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menghasilkan keuntungan. Sayangnya, seringkali ada faktor eksternal yang sulit untuk kita perkirakan yang dapat membuat infrastruktur IT tersebut tidak bekerja dengan maksimal. Dan keuntungan yang diharapkan, tidak jadi menghampiri perusahaan.
Kerusakan Peralatan Infrastruktur IT
Bentuk kerugian pertama yang menimpa infrastruktur IT dari pemadaman listrik yang mendadak adalah kerusakan peralatan infrastruktur IT. Beberapa komponen IT yang bisa terkena dampak kerusakan ini antara lain adalah motherboard, monitor, prosesor hingga perangkat server dikarenakan tingkat sensitivitasnya dengan pasokan listrik sangat tinggi.
Sebagai komponen yang wenghubungkan seluruh komponen penyusun pada sebuah komputer, tentu komponen seperti motherboard bisa langsung rusak ketika listrik mendadak padam. Sementara pada perangkat server, peralatan ini dapat mengalami gangguan kinerja jika terjadi gangguan listrik hingga pemadaman mendadak. Padahal, sebuah server membutuhkan pasokan listrik yag stabil dan terus menerus. Sementara pada peralatan jaringan internet di kantor tentu akan langsung tidak berfungsi apabila terjadi pemadaman.
Dan dampaknya, akan menyebabkan kerugian berikutnya.
Kinerja Perusahaan Terhambat
Apabila kerusakan peralatan infrastruktur IT tidak bisa kita cegah, tentu yang terjadi berikutnya adalah terhambatnya kinerja karyawan dalam mengerjakan tugas hariannya. Perbaikan peralatan tersebut bisa saja berlangsung dalam waktu singkat, seperti hitungan jam saja. Atau bahkan perbaikan tersebut bisa berlangsung selama berhari-hari. Belum lagi kalau kita harus mengganti peralatan IT tersebut dengan yang baru. Tentunya dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi karena biasanya barang infrastruktur IT tidak selalu ready stock.
Hal ini tentu saja memberikan dampak berikutnya pada perusahaan.
Kerugian dari sisi Bisnis
Lantaran perannya yang begitu sentral di perusahaan. Ketika terjadi permasalahan listrik, tentu saja akan muncul kerugian dari sisi bisnis yang tidak akan bisa dihindari. Kerugian tersebut bisa diakibatkan dari berbagai macam hal, seperti kerugian bisnis karena pemadaman listrik tersebut, kerusakan aset yang harus diganti dengan aset yang baru, hingga kehilangan data, yang menyebabkan berbagai pekerjaan atau proyek tertunda hingga dibatalkan lantaran kerusakan tersebut,
UPS Solusi Permasalahan Pasokan listrik
Tentu hal ini sangat merugikan. Tetapi sebenarnya sudah tersedia solusi yang tepat untuk perusahan Anda, yaitu Uninterruptible Power Supply (UPS). UPS sendiri adalah perangkat yang berfungsi untuk menyediakan daya listrik cadangan dan memperbaiki kualitas listrik bagi infrastruktur TI. Pada dasarnya UPS merupakan saluran listrik sementara yang dapat menggantikan suplai tenaga listrik utama melalui dukungan baterai cadangan.
Penggunaan UPS terutama untuk berbagai perangkat penting seperti seperti server, storage dan network adalah suatu keharusan mengingat perangkat-perangkat ini tidak boleh kehilangan daya listrik walau sedetik pun. Karena ketika kehilangan daya, maka tiga kerugian di atas yang akan dialami. Selin itu, UPS juga menjadi solusi yang tepat untuk mencegah kerusakan akibat tegangan listrik yang tak stabil pada perangkat TI di perusahaan.
Ada beberapa jenis UPS jenis yang perlu diketahui pengguna, yaitu offline UPS, online UPS atau yang dikenal dengan line-interactive UPS, serta true-online double conversion UPS.
Ketiganya memiliki perbedaan fungsi yang mendasar, terutama pada komponen untuk memperbaiki kualitas listrik dan besaran waktu perpindahan dari sumber listrik utama ke sumber listrik UPS, yaitu baterai. Misalnya, jika terjadi putus aliran listrik dari PLN, maka beban yang akan di-back-up oleh UPS adalah beban yang tergolong kritikal. Dengan begitu, ada baiknya pengguna memakai on-line Double Conversion UPS, sebab waktu perpindahannya terhitung nol detik.
Jenis UPS ini memang memiliki keunggulan yang secara otomatis langsung memasok energi cadangan yang dimilikinya pada sebuah perangkat yang terputus aliran listrik dari PLN. Jangka waktu (running time) pasokan listrik dari UPS ini sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Tergantung dari terjadinya pemadaman atau gangguan listrik yang terjadi.
Butuh perangkat UPS yang dapat diandalkan untuk perusahaan Anda? Konsultasikan kebutuhan produk-produk UPS terbaik dari APC dan Schneider Electric ke sales kami di APCindonesia.id, anda juga dapat menghubungi kami lewat icon whatsapp di bawah ini
- Published in Berita


