3 Kerugian Bila Tidak Menggunakan UPS
Perangkat elektronik merupakan inti dari infrastruktur IT, dan tidak sedikit yang masih mengandalkan arus listrik dari pembangkit tenaga listrik untuk operasionalnya. Namun tentunya kita mengetahui sendiri bahwa pasokan listrik seringkali tidak stabil bahkan bermasalah hingga terjadi mati listrik atau pemadaman. Mengetahui hal tersebut, tentu sangat disayangkan apabila kita tidak memiliki solusi untuk mencegahnya, seperti menggunakan perangkat UPS. Padahal, setidaknya ada 3 kerugian apabila tidak menggunakan perangkat yang satu ini.
Infrastruktur IT dibangun bukan hanya melalui dana yang besar tetapi juga proses yang panjang. Tentu dengan adanya infrastruktur IT yang mumpuni, dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menghasilkan keuntungan. Sayangnya, seringkali ada faktor eksternal yang sulit untuk kita perkirakan yang dapat membuat infrastruktur IT tersebut tidak bekerja dengan maksimal. Dan keuntungan yang diharapkan, tidak jadi menghampiri perusahaan.
Kerusakan Peralatan Infrastruktur IT
Bentuk kerugian pertama yang menimpa infrastruktur IT dari pemadaman listrik yang mendadak adalah kerusakan peralatan infrastruktur IT. Beberapa komponen IT yang bisa terkena dampak kerusakan ini antara lain adalah motherboard, monitor, prosesor hingga perangkat server dikarenakan tingkat sensitivitasnya dengan pasokan listrik sangat tinggi.
Sebagai komponen yang wenghubungkan seluruh komponen penyusun pada sebuah komputer, tentu komponen seperti motherboard bisa langsung rusak ketika listrik mendadak padam. Sementara pada perangkat server, peralatan ini dapat mengalami gangguan kinerja jika terjadi gangguan listrik hingga pemadaman mendadak. Padahal, sebuah server membutuhkan pasokan listrik yag stabil dan terus menerus. Sementara pada peralatan jaringan internet di kantor tentu akan langsung tidak berfungsi apabila terjadi pemadaman.
Dan dampaknya, akan menyebabkan kerugian berikutnya.
Kinerja Perusahaan Terhambat
Apabila kerusakan peralatan infrastruktur IT tidak bisa kita cegah, tentu yang terjadi berikutnya adalah terhambatnya kinerja karyawan dalam mengerjakan tugas hariannya. Perbaikan peralatan tersebut bisa saja berlangsung dalam waktu singkat, seperti hitungan jam saja. Atau bahkan perbaikan tersebut bisa berlangsung selama berhari-hari. Belum lagi kalau kita harus mengganti peralatan IT tersebut dengan yang baru. Tentunya dibutuhkan waktu yang lebih lama lagi karena biasanya barang infrastruktur IT tidak selalu ready stock.
Hal ini tentu saja memberikan dampak berikutnya pada perusahaan.
Kerugian dari sisi Bisnis
Lantaran perannya yang begitu sentral di perusahaan. Ketika terjadi permasalahan listrik, tentu saja akan muncul kerugian dari sisi bisnis yang tidak akan bisa dihindari. Kerugian tersebut bisa diakibatkan dari berbagai macam hal, seperti kerugian bisnis karena pemadaman listrik tersebut, kerusakan aset yang harus diganti dengan aset yang baru, hingga kehilangan data, yang menyebabkan berbagai pekerjaan atau proyek tertunda hingga dibatalkan lantaran kerusakan tersebut,
UPS Solusi Permasalahan Pasokan listrik
Tentu hal ini sangat merugikan. Tetapi sebenarnya sudah tersedia solusi yang tepat untuk perusahan Anda, yaitu Uninterruptible Power Supply (UPS). UPS sendiri adalah perangkat yang berfungsi untuk menyediakan daya listrik cadangan dan memperbaiki kualitas listrik bagi infrastruktur TI. Pada dasarnya UPS merupakan saluran listrik sementara yang dapat menggantikan suplai tenaga listrik utama melalui dukungan baterai cadangan.
Penggunaan UPS terutama untuk berbagai perangkat penting seperti seperti server, storage dan network adalah suatu keharusan mengingat perangkat-perangkat ini tidak boleh kehilangan daya listrik walau sedetik pun. Karena ketika kehilangan daya, maka tiga kerugian di atas yang akan dialami. Selin itu, UPS juga menjadi solusi yang tepat untuk mencegah kerusakan akibat tegangan listrik yang tak stabil pada perangkat TI di perusahaan.
Ada beberapa jenis UPS jenis yang perlu diketahui pengguna, yaitu offline UPS, online UPS atau yang dikenal dengan line-interactive UPS, serta true-online double conversion UPS.
Ketiganya memiliki perbedaan fungsi yang mendasar, terutama pada komponen untuk memperbaiki kualitas listrik dan besaran waktu perpindahan dari sumber listrik utama ke sumber listrik UPS, yaitu baterai. Misalnya, jika terjadi putus aliran listrik dari PLN, maka beban yang akan di-back-up oleh UPS adalah beban yang tergolong kritikal. Dengan begitu, ada baiknya pengguna memakai on-line Double Conversion UPS, sebab waktu perpindahannya terhitung nol detik.
Jenis UPS ini memang memiliki keunggulan yang secara otomatis langsung memasok energi cadangan yang dimilikinya pada sebuah perangkat yang terputus aliran listrik dari PLN. Jangka waktu (running time) pasokan listrik dari UPS ini sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Tergantung dari terjadinya pemadaman atau gangguan listrik yang terjadi.
Butuh perangkat UPS yang dapat diandalkan untuk perusahaan Anda? Konsultasikan kebutuhan produk-produk UPS terbaik dari APC dan Schneider Electric ke sales kami di APCindonesia.id, anda juga dapat menghubungi kami lewat icon whatsapp di bawah ini
- Published in Berita

