Fitur Cold Start pada UPS APC dan Kapan Diperlukan?
Bayangkan listrik padam total, dan Anda butuh menyalakan server hanya untuk memeriksa sistem atau melakukan backup penting. Biasanya UPS tidak akan menyala tanpa daya PLN. Tapi, kalau UPS Anda punya fitur Cold Start, semua itu bisa dilakukan.
Cold Start adalah fitur yang memungkinkan UPS menyala langsung dari baterai, tanpa perlu koneksi listrik utama (PLN). Fitur ini sering kali terlewat padahal sangat berguna dalam situasi darurat — misalnya saat pemadaman panjang, atau ketika Anda perlu memastikan perangkat tetap aktif sementara genset belum hidup.
Pada UPS APC, fitur ini sudah tersedia di hampir semua seri Smart-UPS dan Easy-UPS. Dengan menekan tombol daya tertentu, UPS akan mengaktifkan inverter internal dan menyalurkan daya dari baterai ke beban, walaupun suplai utama belum ada.
Manfaatnya jelas:
-
✅ Akses cepat ke sistem penting meski listrik belum menyala.
-
✅ Menguji kondisi UPS dan baterai tanpa harus terhubung ke jaringan listrik.
-
✅ Menjadi solusi sementara untuk perangkat vital seperti router, modem, atau server kecil.
Namun perlu diingat, mode ini menguras baterai lebih cepat, jadi sebaiknya hanya digunakan untuk kebutuhan mendesak, bukan operasional rutin.
Dengan fitur Cold Start, UPS APC bukan hanya pelindung pasif dari gangguan listrik tapi juga penolong aktif di saat kritis. Kunjungi apc-ups.id untuk konsultasi dan pemesanan produk resmi APC yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Published in Berita
5 Kerugian Fatal Akibat Mati Listrik Mendadak pada Bisnis
Pemadaman listrik mendadak bukan hanya sekadar lampu mati. Bagi pemilik bisnis, gangguan listrik bisa memicu kerugian besar yang tak selalu terlihat di awal. Berikut lima dampak fatal yang sering terjadi—dan bagaimana perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) menjadi solusi yang seharusnya tidak diabaikan.
1. Kerusakan Hardware Permanen
Lonjakan dan padamnya listrik secara tiba-tiba dapat merusak komponen vital seperti motherboard, hard disk, dan power supply server. Sekali rusak, biaya penggantian hardware bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah, belum termasuk waktu yang terbuang.
2. Kehilangan dan Korupsi Data
File yang sedang dibuka atau transaksi database yang sedang diproses sangat rentan korup saat listrik mati mendadak. Data penting bisa hilang atau menjadi tidak konsisten—dampaknya bisa merugikan reputasi dan memakan waktu lama untuk pemulihan.
3. Downtime yang Merugikan
Bayangkan toko online yang down selama satu jam. Jika rata-rata omzet Rp5 juta per jam, artinya potensi pendapatan sebesar itu hilang begitu saja. Downtime tidak hanya mengurangi penjualan, tapi juga mengganggu operasional lain seperti layanan pelanggan.
4. Produktivitas Karyawan Turun
Saat server, jaringan, atau sistem POS mati, seluruh tim tidak bisa bekerja. Karyawan menunggu listrik kembali sambil menumpuk pekerjaan yang tertunda—akibatnya efisiensi dan ritme kerja terganggu.
5. Hilangnya Kepercayaan Pelanggan
Layanan yang sering terganggu membuat pelanggan ragu dan bisa beralih ke kompetitor yang lebih andal. Sekali kepercayaan hilang, membangunnya kembali jauh lebih mahal daripada mencegahnya sejak awal.
UPS berfungsi sebagai cadangan daya instan ketika listrik padam. Perangkat ini memberi waktu cukup untuk menyimpan data, mematikan server dengan aman, dan melindungi hardware dari lonjakan listrik. Dibandingkan biaya kerusakan dan downtime, investasi pada UPS jauh lebih kecil namun berdampak besar pada keberlangsungan bisnis. Jangan tunggu sampai kerugian menimpa.
Hubungi tim kami di jpower.id untuk konsultasi dan rekomendasi UPS yang sesuai kebutuhan bisnis Anda. Lindungi data, perangkat, dan reputasi perusahaan sebelum terlambat.
- Published in Berita

