Sebelum memutuskan membeli UPS untuk Organisasi dan Bisnis Anda, faktor-faktor berikut ini penting untuk di perhatikan : Jumlah perangkat, Kebutuhan Daya, Berapa Lama Backup Time yang Dibutuhkan, Fitur UPS, Jumlah Phase/Fasa, Power Factor, Waktu Garansi dan Support After Sales. Pada kesempatan kali ini akan dibahas salah satu dari 7 faktor diatas, yaitu Jumlah Phase/Fasa yang terdiri dari Single Phase dan Three Phase UPS. Meskipun keduanya memiliki daya cadangan yang konsisten untuk mengatasi situasi yang tak terduga, keduanya memiliki fungsi dan peran berbeda. Apa perbedaannya? Mari kita bahas bersama.
- Single Phase UPS
Dinamakan Single Phase karena Tipe ini memiliki 1 input dan output ke perangkat listrik. Satu tegangan sinewave membutuhkan 2 kabel, 1 kabel konduktor dan 1 kabel Neutral . Standard Voltase Single Phase UPS berbeda beda di beberapa negara, di Amerika, Eropa 120V sedangkan di Asia dan negara lainnya 230V. Tipe ini mencakup instalasi hingga 20kVa. Biasa digunakan untuk melindungi perangkat jaringan, server, perangkat komunikasi dan sistem komputer. Karakteristik Plug and Play yang dimiliki Single Phase UPS memudahkan dalam instalasi dan maintenance dibandingkan Three Phase UPS. - Three Phase UPS
Three Phase UPS menggunakan 3 konduktor terpisah yang menyediakan 3 gelombang sinewave, masing-masing memiliki phase berbeda dan berjarak 120°. Sistem ini membutuhkan 4 kabel, 3 kabel konduktor dan 1 kabel Neutral, hal ini memungkinkan tipe ini mendukung Single Phase dan Three Phase. Biasanya tipe ini digunakan di Industri besar, datacenter, peralatan dan lingkungan medis, peralatan menggunakan motor seperti lift, pompa, dll. Standard Voltase UPS tipe ini adalah 415V.
Poin – poin penting perbedaan antara Single Phase dan Three Phase UPS :
- Jumlah Konduktor
Single Phase UPS terdiri dari 1 konduktor sedangkan Three Phase UPS terdiri dari 3 konduktor - Sinewave
Single Phase UPS menyediakan 1 gelombang sinewave sedangkan Three Phase UPS menyediakan 3 gelombang sinewave yang masing masing memiliki phase berbeda dan berjarak 120° - Tegangan
Single Phase UPS memiliki beberapa standard tegangan ada yang 120V dan 230V sedangkan Three Phase UPS memiliki standard tegangan 415V. - Efisiensi
Perangkat-perangkat dengan tegangan rendah, penggunaan Single Phase UPS lebih efisien dibandingkan Three Phase UPS. Apabila tegangan yang dibutuhkan lebih besar akan lebih efisien menggunakan Three Phase UPS. - Biaya
Perangkat-perangkat dalam sistem Three Phase UPS memiliki waktu pemakaian yang lebih lama, dalam jangka panjang penggunaan Three Phase UPS bisa menghemat lebih banyak biaya dibandingkan Single Phase UPS. - Aplikasi
Biasanya Single Phase UPS digunakan di rumahan, usaha kecil yang penggunaannya dibawah 20kVa. Sedangkan Three Phase UPS digunakan di datacenter, peralatan serta lingkungan rumah sakit, perbankan, industri besar yang memiliki kebutuhan daya yang lebih besar. - Pemeliharaan
Single Phase UPS lebih mudah dalam proses instalasi dan pengaturan karena memiliki karakteristik Plug and Play dibandingkan dengan Three Phase UPS.
Pemilihan Tipe UPS, baik itu Single Phase maupun Three Phase penting diketahui sebelum Anda memutuskan membeli. Sangatlah penting untuk konsultasi lebih lengkap kepada tim Sales Jespro Network Rent. Kami bisa lakukan pengecekan atau survey terlebih dahulu ke lokasi Anda secara Gratis dan memberikan solusi terbaik terhadap kebutuhan bisnis Anda. Rekomendasi kami untuk memilih UPS APC yang memiliki kedua tipe diatas, baik itu Single Phase maupun Three Phase. Silahkan hubungi kami di (021)5325244 atau kunjungi kami di website https://apc-ups.id/ untuk mengetahui Penawaran harga menarik seputar UPS APC.



